Lima mahasiswa Program studi pendidikan bahasa
jepang Universitas Negeri Semarang sukses mengikuti program kuliah 2 semester di
Seifu Institute of Information Technology Osaka dalam rangka program Joint
Degree 2015/2016. Tepat hari Sabtu tanggal 27 Agustus 2016 bangga ke-enam
mahasiswa nya yang sukses di program awal Joint Degree Unnes dengan Seifu
Institute tersebut. Tidak hanya kuliah, ke enamnya juga mendapatkan ketrampilan
mengajar di Osaka, Jepang. Kepulangan mereka dari sana merupakan motivasi
secara langsung yang diberikan kepada seluruh mahasiswa pendidikan bahasa
Jepang di jurusan Bahasa dan Sastra Asing.
Kelima
mahasiswa tersebut, di antaranya adalah Gilang Auliya Prasetyo Widodo, Firdaus
Haris Rahimsa, Nabela Novi Kristanti, Sulistia Winanti, Renita Putri
Sriwijayanti (semuanya adalah mahasiswa angkatan 2012).
“Program
ini sepertinya tidak disarankan bagi yg belum siap mental dan fisik. Belajar
butuh kepekaan dengan ilmu dan kehidupan. Rasanya memang berbeda sekali dengan
perkuliahan biasanya di kampus, disini belajar bareng orang asing dalam satu
kelas. Jika ada masalah mengenai apapun, entah dalam hal belajar atau
kehidupan, senseigata (para dosen) disana pasti akan membantu jika kita
mau terbuka. Jadi, jangan khawatir akan ketakutan atau kendala selama disana,
semua pasti ada solusinya.” Begitu kurang lebihnya singkat cerita dari Gilang
Auliya Prasetyo Widodo.
![]() |
di Nara |
![]() |
bersama Ibu Lisda Nurjaleka dan Ibu Dwi Puspitosari (Keduanya merupakan sensei PBJ Unnes yang juga sedang melanjutkan studi di Jepang) |
![]() |
Selepas kepulangan, bersama Ibu Ai Sumirah Setiawati (Sensei) |
![]() |
Suasanan Kebersamaan sesama penuntut ilmu di Negeri Sakura^.^ |
Disana mereka tidak
melulu di manjakan dengan suasana Negeri Matahari Terbit saja. Dalam kegiatan
belajar, kelas mereka terpisah dan di hadapkan dengan suasana mahasiswa lintas
Negara. Tidak hanya itu, mereka juga arubaito
(kerja paruh waktu) untuk kebutuhan sehari-hari selama di sana. Bukan hanya
motivasi yang dibutuhkan tetapi juga fisik dan mental yang siap. Program ini
menuntut para pembelajar untuk benar-benar berusaha dengan kemampuan dari diri
sendiri dalam belajar bahasa Jepang.
“Suasana dan
lingkungannya nyaman. Senang sekali, dapat kenalan orang jepang, bisa
berinteraksi langsung untuk meningkatkan kemampuan, banyak goods anime jadi gampang nyarinya, haha”. Kurang lebih begitulah
penuturan Firdaus Haris Rahimsa
setelah ditanya bagaimana rasanya mengikuti program Joint Degree. Firdaus juga
memberikan sederet kalimat motivasinya untuk kita semua, “Kalau memang ingin ke
Jepang, jangan hanya keinginan aja, harus berusaha. Kesempatan ke Jepang itu
banyak sekali, cobain aja dulu siapa tahu
nanti ada yang nyangkut , jangan karena tidak percaya diri dan akhirnya
tidak mencoba apapun. Kalau seperti itu, kapan bisa ke Jepangnya!”.
Jadi, mari jangan
sia-siakan banyak kesempatan diluar sana yang menunggu kalian, para mahasiswa
bahasa jepang untuk menunjukkan kemampuan betapa kalian bersungguh-sungguh pada
impian masing-masing.
No comments:
Post a Comment