Membayar Zakat, Infak dan Sodaqoh di Sekitar UNNES (Lazis UNNES) - Lembaga amil, zakat, infak, dan sedekah Universitas Negeri Semarang
(Lazis Unnes), diresmikan Rektor Prof Dr Fathur Rokhman MHum, Senin
(23/6), di kampus Sekaran.
Menurut Rektor, Lazis akan memfasilitasi civitas Unnes yang ingin
menyalurkan hartanya bagi masyarakat yang kurang mampu. Hadir dalam
kesempatan itu, Ahmad Rofiq dari IAIN Wali Songo Semarang yang juga
Sekretaris Umum MUI Jawa Tengah.
Lazis dibentuk dilatarbelakangi oleh banyaknya kesenjangan sosial di
masyarakat, sehingga menyisakan keperihatinan tersendiri. “Setiap bulan
Ramadan, Unnes melalui Badan Amalan Islam (BAI) selalu membentuk
kepanitiaan zakat, infak, dan sedekah untuk menyalurkan kebutuhan
masyarakat yang kurang mampu. Namun peran badan tersebut dinilai belum
masksimal,” katanya.
“Oleh sebab itu Lazis Unnes dibentuk sehingga warga Unnes yang ingin
menyalurkan hartanya bisa dilakukan kapan saja, tidak harus menunggu
satu tahun saat bulan suci Ramadan,” kata Prof Fathur.
Ahmad Rofiq menyampaikan, potensi zakat di Indonesia yang memiliki
penduduk dengan jumlah muslim terbesar di dunia, sangat besar, yakni Rp
217,2 triliun per tahun. “Namun realisasinya, yang sudah terurus dengan
baik baru Rp 2,3 triliun.
Menurut penelitian UIN Jakarta, kata Ahmad, zakat itu disalurkan
secara langsung ke mustahiq, tanpa menggunakan jasa Badan atau Lembaga
Amil Zakat. Ada pula yang diurus oleh lembaga amatiran sehingga tidak
mempunyai dokumentasi dan administrasi yang baik.
Ketua Pengurus Lazis Unnes Dr Edy Purwanto mengatakan, Lazis Unnes
yang beralamat di Kompleks Masjid Ulul Albab kampus Sekaran ini
mempunyai program kerja. Program itu antaranya bantuan pendidikan kakak
asuh dan orang tua asuh, bimbingan belajar intensif gratis, beasiswa
prestasi, pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar, dan bantuan bencana
alam.
Source : http://unnes.ac.id/berita/wadah-penyaluran-zakat-unnes-diresmikan/
Editor : Dhoni Zustiyantoro
Pendidikan Bahasa Jepang
Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment