Sunday 18 November 2018

Dosen PBJ UNNES Menjadi Satu-satunya Wakil Indonesia Peserta Teacher Training on Specific Theme di Jepang





Training Program for Teacher of the Japanese-Language on Specific Theme merupakan program baru dari The Japan Foundation bagi pengajar bahasa Jepang di Luar Jepang. Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan bagi pengajar bahasa Jepang untuk memperdalam pengetahuan tentang teori dan metodologi yang terkait dengan tema dan untuk meningkatkan kapasitas pendidikan, dengan tujuan menyelesaikan masalah di setiap pengaturan pendidikan.

Pada tahun fiskal 2018 ini tema yang dibuka ada dua yaitu Course Design dan Teaching Japanese Grammar. Sedangkan untuk tahun fiscal 2019 pelatihan diberikan pada tema-tema spesifik yaitu:  (1) 21st century skills, (2) Business Japanese, (3) Course Design. Pra-tugas dikenakan pada setiap kursus. Jadi, sebelum berangkat ke Jepang peserta diberi tugas untuk membuat laporan yang langsung akan dipresentasikan saat pelatihan mulai setelah upacara pembukaan. Program ini ditargetkan untuk para guru yang tertarik dengan teori pendidikan bahasa Jepang. Para peserta diwajibkan untuk memiliki kemampuan bahasa Jepang yang memadai dan pengalaman dalam mengajar bahasa Jepang untuk belajar melalui kuliah intensif dan diskusi tentang metodologi pengajaran bahasa Jepang.

Persyaratan lain, yang boleh ikut program ini adalah mereka yang sudah menguasai keterampilan berbahasa Jepang sesuai standar JLPT (Japanese Language Proviciency Test) minimal level N2. Bagi yang masih asing dengan istilah ini, JLPT dibagi ke dalam 5 level mulai dari tertinggi yaitu N1 dan terendah N5. Untuk mendapatkan sertfikat atau pengakuan kemampuan ini kita harus mengikuti tes yang diselenggarakan secara bersamaan di seluruh dunia pada bulan Desember dan Juli. Bagi yang menginginkan informasi lebih detil silakan kunjungi web jlpt.jp.

Tidak hanya bisa membuktikan kemampuan diri dengan sertifikat saja, calon peserta harus menulis essay yang berkaitan dengan kondisi pendidikan bahasa Jepang secara umum dan secara khusus yang terjadi di lembaga masing-masing. Selain itu juga calon peserta diharuskan membuat essay tentang masalah yang tengah dihadapi baik dibkelas yang dia ampu maupun di jurusan atau produnya sendiri, dan rencana pemecahan masalah tersebut jika dia mengukuti pelatihan ini. Menurut Ai Sumirah Setiawati, S. Pd., M. Pd. yang tahun ini sedang mengikuti program ini di Japanese Language Institue Urawa Saitama Jepang sebagai satu-satunya wakil dari Indoneasia, berkas yang harus diisi saat melamar lumayan banyak dan menguras pemikiran karena info yang diminta sangat detil. Hal ini sebagai salah satu cara bagi The Japan Foundation (JF) sebagai penyelenggara untuk menganalisis kebutuhan dan kesiapan calon peserta. Pada tahun ini, menurut Ai Sumirah, peserta yang terpilih ada 8 orang berasal dari Indonesia, Rusia, Vietnam, Meksiko, dan Uzbekistan.

“Kami di sini mengikuti pelatihan secara intensif. Kata salah satu pengajar kami, isi pelatihan kalau normal itu untuk tiga semester, sementara pada pelatihan ini hanya diberikan dalam beberapa minggu saja. Oleh karena itu yang ingin mengikuti pelatihan ini harus memiliki komitmen mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh dan selalu menyelesaikan tugas tepat waktu.”

Bagi yang berminat dengan program ini silakan lihat-lihat website Japan Foundation Jakarta dan pilih menu program bantuan. Di sana Anda akan mendapatkan informasi lengkap tentang bantuan-bantuan dari Japan Foundation baik bagi lembaga maupun perorangan. Tidak hanya bidang bahasa Jepang saja, bidang seni dan akar rumput juga ada.

No comments:

Post a Comment